1. Edukasi Keluarga dan Komunitas
Bangun dialog terbuka soal bahaya judi online—terutama dengan anak, remaja, dan anggota keluarga yang rentan. Ajak diskusi soal risiko dan narasi realistis agar mereka kritis terhadap tawaran yang menggiurkan.
2. Gunakan Teknologi Blokir Situs
Manfaatkan tools seperti parental control atau aplikasi pemblokir website (misalnya Cleanfeed atau SafeBrowse). Aktifkan filter untuk memblokir situs judi agar akses terbatas.
3. Sosialisasi dengan Konten Edukatif
Sebarkan artikel, video, atau podcast tentang dampak kecanduan judi secara viral di grup komunitas, WhatsApp keluarga, atau media sosial. Semakin banyak yang tahu, semakin kuat pencegahannya.
4. Waspadai Indikator Dini Kecanduan
Perhatikan gejala seperti sering berpikir tentang judi, sulit berhenti, atau menambah jumlah taruhan. Jika gejala muncul, sebaiknya segera cari bantuan profesional.
Baca Juga:
5. Cari Bantuan Profesional
Organisasi seperti Yayasan Karisma atau Lembaga Rehabilitasi Addictive Behavior bisa menjadi titik awal untuk konsultasi. Jangan tunda untuk mencari dukungan dari psikolog atau konselor.
Baca Juga:
6. Ganti dengan Hobi Positif
Alihkan waktu luang ke hobi sehat: olahraga, berkegiatan seni, atau eksplorasi komunitas. Semakin aktif dan produktif kegiatan Anda, semakin kecil ruang untuk kecanduan berjudi.
7. Lapor dan Laporkan Situs Ilegal
Jika menemukan platform judi online ilegal, laporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atau Kepolisian. Semakin banyak laporan, semakin efektif upaya pemblokiran.